Ads 468x60px

Jumat, 29 November 2013

Pelebaran Jalan Raya Ciater-Maruga, Kota Tangerang Selatan

Tangerang Selatan (MTS) masih terkendala pembebasan lahan. Diketahui, hingga saat ini masih ada 79 KK yang proses pembebasannya masih alot.
Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangsel, Aries Kurniawan mengatakan ke-79 KK tersebut rinciannya berada di simpang Maruga sebanyak 9 KK dan Jalan Ciater 70 KK.
“Kalau ke-79 rumah tadi sudah dibebaskan maka akan segera dibongkar dan dilakukan land clearing,” katanya menjelaskan.
Ia menambahkan, proses pengerjaan yang sudah dilakukan saat ini yakni land clearing. Prosesnya masih terus berjalan sembari menanti 79 KK yang belum dibebaskan.
“Kalau sudah dibebaskan semua, maka pengerjaan akan semakin cepat. Sesuai instruksi walikota, pengerjaan harus dilakukan tahun ini juga,” katanya menambahkan.
Sedangkan untuk pelelangan, Aries mengaku proses lelang akan diselenggarakan pada akhir Maret ini dan pengerjaannya bakal dilakukan sekitar bulan Mei. “Sekitar bulan Mei sudah dikerjakan,” katanya.
Kepala DBMSDA Kota Tangsel, Retno Prawati menambahkan perbaikan dan pelebaran jalan raya Ciater-Maruga ini bakal menggunakan sistem betonisasi. Anggaran yang disiapkan Rp 43,3 miliar.
“Lelangnya dibagi ke dalam tiga paket pekerjaan yang kualifikasi dan nilai masing-masing anggarannya berbeda. Paket pertama Bukit-Maruga dialokasikan mencapai Rp 4,3 miliar, Maruga-Ciater Rp 13,5 miliar, dan Ciater dikucurkan Rp 16,5 miliar,” kata Retno.
Ia menambahkan, proyek Jalan Raya Ciater-Maruga ini sepanjang 2 kilometer, yakni dari Simpang Maruga hingga ujung Jalan Raya Ciater atau tepatnya di pertigaan Rawa Mekar Jaya.
Terkait pembebasan lahan? Retno mengaku, sejauh ini pihaknya masih terus berkoordinasi dengan Bagian Pertanahan Sekretariat Daerah Pemkot Tangsel soal penyelesaian pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tersebut.
“Karena tugas kami membangun jalannya saja, kami berharap juga pembebasannya bisa dituntaskan segera. Harapannya, pelebaran jalan .(indra)

Share

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Menurut saya pembangunan infrastruktur jalan di Tangsel tidak fokus pada satu titik. Buktinya banyak proyek yang terbengkalai dan tentu saja hal ini sangat memprihatinkan. Sebagai contoh betonisasi di depan Pamulang Square yang hampir setahun tidak selesai dan banyak lagi jalan utama di Pamulang yang rusak dan tidak ada tindaklanjut yang jelas dari instansi terkait.

Posting Komentar