Jakarta (MTI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMDIKBUD) memiliki wacana untuk menerapkan sistem ujian nasional (UN) berbasis komputer untuk mencegah berbagai kecurangan dalam pelaksanaan ujian nasional. Wakil Presiden Jusuf Kalla pun mendukung wacana program tersebut. "Ya, zamannya sekarang zaman komputer, " Ujar JK di Kantor Wakil Presiden, Kompleks Istana, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Rabu (1/4/2015). JK pun mengatakan, pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer dapat dilaksanakan oleh sekolah-sekolah yang telah memiliki fasilitas komputer. Artinya, pelaksanaan ujian ini akan diterapkan pada sekolah yang benar-benar mampu.
Ujian ini, kata JK, belum akan diterapkan secara keseluruhan. Pasalnya, ujian ini masih bersifat uji coba, dan pemerintah akan melihat efek-efek dari penerapan ujian ini.
"Jadi akan dilaksa-nakan bagi yang punya kemampuan melaksanakan itu. Ya namanya uji coba ya kita uji coba dulu mana yang efisien," kata JK.
Sementara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan, uji coba yang dilakukan tahun ini akan berdampak pada masa yang akan datang. Sekolah yang mengikuti UN komputer tahun berikutnya akan semakin banyak dan UN tidak lagi diselenggarakan pada hari dan jam yang sama.
Anies menjelaskan, antara UN berbasis komputer dengan menggunakan lembar jawab komputer (LJK) tujuannya sama, yakni mengukur capaian belajar setiap siswa. Sebagai bahan pemetaan dan pertimbangan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Untuk kelulusan siswa, kata Anies, sepenuhnya ditentukan oleh sekolah. Kelulusan tidak lagi ditentukan enam mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional Tapi ditentukan seluruh komponen, termasuk komponen perilaku siswa di sekolah (Jun)
Share
Tidak ada komentar:
Posting Komentar