Ads 468x60px

Minggu, 28 Juni 2015

Olimpiade Militer Dunia, TNI Targetkan 10 Besar

Jakarta (MTI) TNI akan mengikuti kejuaraan Olimpiade Militer Dunia ke 6 di Mungyeong, Korsel, Oktober 2015. Mabes TNI berharap TNI dapat meningkatkan prestasinya dalam kejuaraan di kancah internasional tersebut. Mabes TNI mengharapkan kontingen militer Indonesia bisa meningkatkan prestasi dan masuk 10 besar dalam Olimpiade Militer di Mungyeong, Korea Selatan, Oktober 2015. Pada penyelenggaraan sebelumnya, TNI finis di peringkat ke-22, "Semoga dengan persiapan yang matang, target itu Insya Allah bisa berhasil," kata Letjen TNI Syafril Mahyudin usai menutup kejuaraan 'Multi Event Panglima TNI 2015', di Lapangan Sepak Bola Mabes TNI, Cilangkap. Dalam Olimpiade Militer yang akan diikuti 134 negara, TNI fokus pada lima cabang olahraga unggulan yaitu menembak, atletik, terjun payung, "orienteering", dan layar. "Tapi kami juga tidak mengabaikan cabang olahraga lainnya," tutur Letjen TNI Syafil Mahyudin. Untuk meraih capaian itu Syafril mengatakan TNI akan melakukan persiapan intensif dengan melakukan latihan rutin untuk seluruh prajurit. (Red)
Read More.. Share

Pappri Tangsel Akan Mencari Potensi Berbakat

Tangerang Selatan (MTI) Progres Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) Kota Tangerang Selatan kedepan berencana akan mencari potensi-potensi berbakat khususnya didunia tarik suara. segmentasi ini dimulai dari seputar wilayah kota tangerang selatan, kegiatan-kegiatan yang deselenggarakan PAPPRI TANGSEL selalu mendapat respon positif dan dukungan penuh dari pemerintah kota tangsel, ibu Hj.Airin Rachmi Diani,SH,MH audisi yang telah dan akan diseleng-garakan selain untuk mencari bibit penyanyi berbakat juga kiprah PAPPRI sesuai dengan misi dan visi-nya akan membatu Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam hal ini berperan aktif dalam melestarikan dan mening-katkan opini positif di kancah seni dan budaya, sinergisitas ini terjalin erat dengan Kantor Badan budaya dan pariwisata Kota Tangsel, Bp. H.Yanuar Sip.Msi yang akrab disapa bapak Awang..pergerakan PAPPRI TANGSEL inipun tak luput dari dukungan KESBANGPOLINMAS yang dikepalai oleh Bp. H Salman faris dalam hal ini beliau kedua-duanya bertindak selaku sebagai pembina tekhnisnya. Audisi berencana akan diadakan keliling outlet karaoke disekitar kota tangsel, audisi yang pertama diselenggarakan di Mucelo KTV wilayah pamulang ,sementera audis kedua telah diselenggarakan di D'Voice Bintaro, rencana pada bulan Agustus pasca puasa kembali akan digelar audisi serupa di Diva Alam Sutera hasil dari kegiatan tersebut telah tersaring beberapa orang yang telah memegang ticket IDOL idol tsb, untuk memperoleh ticket penyaringannya cukup ketat dan kompetitif sehingga para peserta hasil penyaringan idol tersebut bisa diandalkan dan memiliki nilai jual di publik market dan industri musik, sementara Panitia telah menyiapkan 500 ticket untuk kegiatan tersebut, penyaringan ini terus diadakan di seluruh tempat (outlet) Karaoke di sekitar tangsel, kurang lebih 30 outlet karaoke yang terdata di BUDPAR Tangsel telah disambangi oleh sekretaris PAPPRI Denny Djalu's dan mereka pada umumnya para pengusaha outlet menyam-but positif serta antusias dengan kegiatan Lomba Karaoke dan Audisi Idol yang diselenggarakan oleh PAPPRI. Rencana PAPPRI TANGSEL dan Panitia yang ditunjuknya dari kegiatan lomba dan audisi ini dari 500 ticket yang telah tersebar pada juara audisi akan kembali di pentaskan di HUT Tangsel yang ke-7 september – desember mendatang, untuk memperebutkan gelar juara UMUM dan harapan sekretaris PAPPRI Denny djalu,s Juara Umum ini dapat menjadi Duta Tangsel yang akan mewakili Kesenian Kota Tangerang Selatan. (Denny Djalu’s)
Read More.. Share

GUBERNUR JATIM, MEMBUKA “PORPOV JATIM V”

BANYUWANGI (MTI) Upacara pembukaan Pekan Olahraga Provinsi (Propov) Jatim V Tahun 2015 di Kabupaten Banyuwangi mendapatkan Apresiasi Gubernur Jatim Soekarwo. Pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu mengatakan openening cerenony Porpov V Jatim 2015 yang diseleng-garakan di Stadion Diponegoro, Banyuwangi (06/06) sabtu malam minggu, sangat mengagumkan dan bahkan diawal sambutannya, Pakde Karwo sempat berpantun. Melalui pantun Pakde Karwo, beliau menyatakan kekagumannya pada Banyuwangi. “makan kabuli makanan sehat, Bupati dan Rakyat Banyuwangi memang hebat,” jelasnya. Porpov tidak akan sehebat seperti yang tersaji di Stadion Diponegoro malam itu tanpa kerja keras rakyat dan pemimpin Banyuwangi. “saya sangat bangga, dalam pelaksanaan pembukaan Porpov Jatim V di Banyuwangi ini sangat bagus,” kata beliau. Selain mengagumi pelak-sanaan upacara pembukaan, Pakde Karwo Gubernur Jatim mengingat para Wasit untuk mengedepankan Sportivitas, Kejujuran, dan Profesional. “Kalau Wasit bertindak jujur dan profesional, maka semangat Attlet untuk ber-prestasi akan betul-betul tumbuh,” tutur beliau. Pakde Karwo mengatakan Opening Ceremony Porpov Jatim V Tahun 2015 sangat Spektakuler. Menurut beliau, pembukaan Gubernur Soekarwo juga berpesan kepada para Atlet untuk menjadikan Porpov Jatim V tahun 2015 sebagai Pintu Gerbang menuju prestai Tingkat Dunia . “Porpov tidak hanya disiapkan untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON), akan tetapi juga untuk menyongsong Pesta Olahraga Internasional,” jelasnya. Sementara itu, Bupat H. Abdullah Azwar Anas mengatakan “prestasi dari berbagai pihak terhadap pelaksanaan Opening Ceremony Porpov Jatim di Bnayuwangi, itu akan semakin memicu Pemkab. Banyuwangi untuk memper-tahankan pelaksanaan Porpov di Bumi Blambangan berjalan baik ” hingga akhir. “sistem Porpov yang sudah berjalan baik akan dipertahankan. Kita dengan panitia besar Propov memiliki sistem untuk mengeksekusi masalah. Itu akan Kita pertahankan. katanya Bupati Anas mengatakan, salah satu kegiatan yang paling berat pada pelak-sanaan Pesta Olahraga paling Akbar seJatim, itu adalah upacara pembukaan. Sebab, kegiatan Opemimg Ceremony melibatkan banyak orang dan membutuhkan Konsolidaritas yang luar biasa. “saya berterimakasih kepada masyarakat Banyuwangi dan semua pihak yang terlibat, karena dukungan Publik yang kuat, maka kegiatan ini dapat berjalan baik,” tutur beliau. Bupati Anas menambahkan, pihaknya selalu mencuri momen untuk menampilkan identitas Budaya Lokal pada setiap kegiatan even yang digelar di Bumi Blambangan. “seperti saat pembukaan Porpov jatim V dan Kita tetap menampilkan identitas Budaya Lokal Banyuwangi, salah satunya melalui Tari Gandrung Kolosal,” jelasnya. Opening Ceremonuy Porpov Jatim V tahun 2015 menampilkan perpaduan Apik antara Budaya Lokal Banyuwangi dan sentuhan Teknologi, dan permainan lampu yang menawan, Visualisasi Alam Banyuwangi melalui Giant Screen mampu membuat penonton terkesimak dan kagum. Bahkan, setelah Api Porpov dinyalakan sebagai tanda pertandingan Porpov Jatim V dimulai, langit dipenuhi cahaya kembang Api yang begitu menawan, pesta Kembang Api berlangsung selama kurang lebih 15 menit. Semangat penonton ikut bergelora ketika Master Of Ceremony (MC) meneriakkan nama grup band Radja, dan penonton ikut bersorak sorai menantikan grup band asal Banjarmasin tersebut membawakan lagu-lagu Hitsnya. Namun sayang, sesaat sebelum grup band Radja perform, hujan deras datang dengan tiba-tiba mengguyur kawasan Stadion Diponegoro dan sekitarnya. Penonton sempat menunggu penampilan grup band Radja yang melejit lewat lagu yang berjudul “Jujur” tersebut hinnga pukul 24.00 wib, akan tetapi kondisi tidak memungkinkan, Radja yang sudah siap-siap naik ke pentas dan membawakan lagu-lagu Hitsnya mereka pun gagal tampil. Perlu diketahui para undangan yang hadir dipembukaan Porpov Jatim V 2015 diikuti semua Bupati dan Walikota, KONI se Jatim, dan mulai awal pembukaan hingga akhir pembukaan Porpov Jatim V tahun 2015 berjalan lancar dan sukses. (Djoni)
Read More.. Share

Senin, 22 Juni 2015

Kecacatan dan Kegagalan Kurikulum Pendidikan Indonesia

Tangerang Selatan (MTI) Dengan bergantinya mentri berganti pula aturan dan kurikulum pendidikan di Indonesia, kurikulum sudah mengalami salah pemak-naan. Menyelenggarakan pendidikan hanya secara instan. Jika di tinjau dari aspek kepentingan pribadi, itu masih kita anggap benar, apalagi kita di hadapkan dengan system pendidikan yang carut marut, Yang akan semakin mendapat pembe-naran. Tetapi jika kita menggunakan paradigma kebangsaan, keummatan, kerakyatan, atau kebutuhan makro, maka ada hal-hal yang harus kita cermati dan kritisi. Hingga saat ini masalah pendidikan masih menjadi perhatian khusus oleh pemerintah. Pasalnya Indeks Pembangunan Pen-didikan Untuk Semua atau education for all (EFA) di Indonesia menurun tiap ta-hunnya. Salah satu penyebab rendahnya indeks pemba-ngunan pendidikan di Indonesia adalah tingginya jumlah anak putus sekolah. Selain itu Indonesia tidak hanya mengalami masalah pendidikan anak putus sekolah namun mulai dari buruknya infrastruktur hingga kurangnya mutu guru. Masalah utama pendidikan di Indonesia adalah kualitas guru yang masih rendah, kualitas kurikulum yang belum standar, dan kualitas infrastruktur yang belum memadai. Selain itu Carut marut pendidikan kita ternyata bermula dari visi, misi, tujuan, kuri-kulum, metode sampai eva-luasi pendidikannya. Bahkan tidak hanya pada konsep, namun tataran teknis pun demikian. Dari sisi akademis, kurikulum yang senantiasa berganti dan kontroversi pelaksanaan ujian nasional masih menjadi momok tahunan. Kisruh Ujian Nasional (UN) yang baru-baru ini terjadi merupakan bukti nyata atas semua kondisi memprihatinkan tersebut. Apalagi jika sekarang ini dihadapkan dengan carut marutnya pendidikan adanya perubahan kurikulum pen-didikan yang menjadi ritual setiap tahunnya, ini akan membuat proses belajar mengajar terganggu. Terlebih jika inti kurikulum yang digunakan berbeda dengan kurikulum lama sehingga mengakibatkan penyesuaian proses pembelajaran yang cukup lama. Sebenarnya ini merupakan bukti kelemahan sistem pendidikan yang merupakan produk dari sistem pemerintahan demokrasi kapitalisme. Masyarakat mengakui bahwa kita memang belum punya konsepsi yang jelas mengenai substansi pendidikan yang dapat dijadikan kompas bagi begitu banyak kegiatan dan inisiatif pendidikan di Tanah Air Padahal perubahan kurikulum Indonesia sudah mencapai sekitar sepuluh kali, yaitu tahun 1947, 1964, 1968, 1973, 1984, 1994, 1997, 1994, 2004, 2006, dan tahun 2013 (Kemendikbud, 2012). Kritik apa lagi yang tidak dilontarkan terhadap Kemendiknas. Yang pasti, dari dulu setiap ganti menteri yang menangani pendidikan, selalu gonta-ganti kebijakan, bahkan kurikulum. Orang-orang yang bertugas di bidang pendidikan nasional selalu suka 'coba-coba' program, kebijakan, ter-masuk istilah-istilah. Hingga kini, masalah pendidikan kita seabrek jumlahnya, dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi - semuanya sarat dengan masalah. Tak terbayang, dengan kondisi seperti itu, mampukah terwujud generasi unggul berjiwa pemimpin? Bagaimana wajah negeri ini di masa depan? Alih-alih mewujudkan generasi berjiwa pemimpin, yang ada adalah the lost generation. Sistem pendidikan telah gagal mencapai tujuannya. Pendidikan dalam pola pandang kapitalisme dianggap hanya sekedar pembantu untuk mencetak buruh - buruh kelas menengah yang memiliki keterampilan (buruh dalam kacamata kapitalisme adalah mesin berwujud manusia yang hanya akan dianggap berguna ketika ia mampu berfungsi. Tidak dianggap memiliki jiwa, perasaan, dan kalau sudah “rusak” tinggal dibuang lewat mekanisme PHK.) sedikit lebih baik dari mereka yang tidak berpen-didikan. Kini pendidikan hanya dianggap sebagai sarana atau bekal untuk mencari kerja. Padahal tujuan pendidikan sejatinya adalah sarana menuntut ilmu, membentuk sikap dan kepribadian seseorang. Sebagai contoh orang berbondong-bondong mengejar sebuah gelar “Sarjana” tanpa benar-benar memahami fungsinya. Ketika Program Sarjana tidak menghasilkan produk seperti yang diharapkan maka Perguruan Tinggi dituntut untuk menerapkan nilai kepraktisan dalam kuri-kulumnya. Jika ini dibiarkan, maka ke depan ilmu hanya akan berkembang sesuai kebutuhan para pemilik modal (kapitalis), karena kualitas out put pendidikan sekarang dinilai oleh pasar. Maka mau tidak mau sekolah dan Perguruan Tinggi saat ini harus mengikuti arus pragmatis. Hal inilah yang sedang menjangkiti para pelajar, mahasiswa, aktivis, bahkan dosen ataupun guru. Tapi seiring dengan perkembangan zaman, pola yang sedemikian tidaklah lagi perlu dicapai lewat jalan pendidikan (baca:sekolah), karena keterampilan – keterampilan tersebut ternyata bisa didapat lewat jalur lain. Kini ketika sekolah sudah tidak lagi efisien menjadi pemasok buruh bagi pabrik – pabrik industry, maka sekolah pun dialih fungsikan menjadi “pabrik” itu sendiri dengan harapan mampu melahirkan produk siap pakai bernama “buruh profe-ssional”. Jika dulu kema-nusiaan manusia itu direnggut saat mereka bekerja, kini kemanusiaan kita direnggut sejak masuk sekolah.
Read More.. Share

Lurah Beserta Jajarannya Yang Bersih Dari Narkoba

Tangerang Selatan (MTI) Kalau kita bicara tentang penyelamatan anak bangsa dari penyalah gunaan narkoba kelurahan serua bisa dijadikan barometer awal yang harus dicontoh oleh kelurahan-kelurahan lain dan instansi di pemerintah kota tangerang selatan. Ketika orang berbicara mengenai masalah penyalahgunaan Narkoba, Banyak hal yang perlu dan harus dilakukan untuk mencegahnya, masyarakat jangan sampai melakukan penyalahgunaan dan menderita keter-gantungan narkoba, baik oleh anak-anak, remaja, hingga orang tua. Hingga kini penyebaran narkoba sudah tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Harus diakui bahwa Kelurahan Serua adalah kelurahan pertama di Kota Tangerang selatan yang telah mendeklarasikan diri sebagai kelurahan bersih narkoba. Meski ini baru terbatas pada lurah dan seluruh staf kelurahan yang telah melakukan tes urin, namun ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat seluruh Tangerang Selatan untuk menjauhi narkoba. Lurah dan seluruh staf Kelurahan Serua telah dinyatakan bersih dari narkoba melalui 'test urine' yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang Selatan, di Kantor Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, beberapa waktu lalu. Harus diketahui bahwa narkoba telah merambah ke lingkungan di sekitar kita, dan narkoba mengancam seluruh lapisan masyarakat, remaja, dewasa, eksekutif, legislatif, bahkan dari aparat yudikatifnya, ujar Tomy Patria Edwardy, ST., MSi., Lurah Serua “Bersih dari narkoba perlu dimulai dari aparatur pemerintahnya terlebih dahulu, baru kemudian masyarakatnya. Kami akan libatkan seluruh lapisan masyarakat dan tentu saja BNN Tangsel dalam melakukan pencegahan penyalahgunaan narkoba di wilayah kelurahan Serua ini, kami juga mengharapkan dukungan dan kerja sama dari tokoh masyarakat dan alim ulama ujar Lurah. Saya menyadari ini bukan kerjaan yang mudah, perlu kerja keras disertai keberanian, pencegahan adalah hal utama yang harus kita lakukan itupun memerlukan dukungan dari masyarakat sendiri maupun instansi terkait lainnya dan pekerjaan ini tidak boleh dilakukan setengah-setengah harus berkesinam-bungan serta terprogram dengan jelas lebih baik kita mencegah dari pada mengobati tambah Lurah. (Juanda)
Read More.. Share

PERPISAHAN DAN SATUNAN ANAK YATIM DI PAUD BUDI MULYA

Tangerang Selatan (MTI) Ketua Umum Lembaga Komunitas Bersatu (LKB) DR. Bambang Sudirmanto SH, M.Kn, dan Ketua Dewan Perwakilan Cabang Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI) Kota Tangerang Selatan Rohana hadiri acara perpisahan Pendidikan anak usia dini (PAUD) Budi Mulya di jalan. Cimandiri Rt. 001 Rw. 008 No. 49 Kelurahan Cipayung Kecamatan Ciputat. Acara yang dihadiri sekitar 140 orang, siswa 60 orang anak , Ketua Umum LKB, Ketua DPC AWDI Tangerang Selatan, Wali Murid dan Komite serta Tokoh Masyarakat di Kelurahan Cipayung berjalan sukses dan lancar dan ini adalah perpisahan tahun ke 8 (delapan). Ketua Umum Lembaga Komunitas Bersatu (LKB) DR. Bambang Sudirmanto SH, M.Kn meminta dengan adanya anak-anak yang telah lulus PAUD ini kiranya disambungkan ke TK dan di damping dalam menimba ilmu sehingga akan menjadi generasi idaman sesuai cita-cita mereka. “ mari kita semua menjadi sosok dalam proses pembelajaran mereka yang kelak akan memimpin negara yang kita cintai ini”. Ketua Dewan Perwakilan Cabang Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI) Kota Tangerang Selatan Rohana juga mengutarakan Apresiasi yang sangat dalam kepada semua pihak, bahwa anak-anak yang telah diproses selama satu tahun memang mengalami perkembangan yang sangat signifikan, yakni sudah bisa melakukan sesuai apa-apa yang dianjurkan sesuai permendiknas No 58. Pendidikan anak usia dini. Acara yang sangat meriah juga di tampilkan tarian, bacaan doa, bacaan ayat pendek dan santunan anak yatim dari putra-putri Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Budi Mulya, ucapan terimakasih juga disampaikan kepada guru yang telah mengasuh dengan sabar selama pembelajaran setahun terakhir ini. (Juanda)
Read More.. Share

Sabtu, 20 Juni 2015

KETUA HARIAN IKATAN KELUARGA MINANG (IKM) TANGERANG SELATAN YONNOVIAR, SH

SAIYO SAKATO KITO, BAREK SAMO DIPIKUA, RINGAN SAMO DIJINJIANG

Tangrang Selatan (MTI), Kepengurusan Ikatan Keluarga Minang (IKM) tangerang selatan berdasarkan musyawarah besar diketuai oleh Abd. Rahman, dan Yonnoviar, SH dipercaya sebagi ketua harian, Yang sering disapa Yono, pria low profile ini diharapkan dapat mempersatukan dan mempererat tali silaturahmi diantara para perantau dan masyarakat minang yang ada di tangsel, “hampir di seluruh pelosok nusantara ini selalu kita jumpai orang Minang Karena orang Minang hidup dan di besarkan oleh adat yang sangat demokratis, sehingga melahirkan jiwa-jiwa yang merdeka, bebas berekspresi, bebas bersuara, orang Minang tak pernah mengenal kata menyerah dan takut kerena setiap langkah dan gaya hidupnya diken-dalikan oleh aturan bukan oleh seseorang, aturan disini adalah adat dan agama, selagi dalam adat dan agama tidak melarang, orang minang tidak akan menghiraukan larangan siapapun. Ini lah menyebabkan jiwa-jiwa yang terlahir dari rahim Minang itu merdeka... !! Seiring dengan perbilangan : TAK TAKUIK DIBAGAK URANG, TAK HAROK DI KAYO URANG, SALAGI HIDUIK LAI BARADAT, TAAT BAUGAMO, KAMANO PAI URANG SAYANG, USAH TAKUIK JO GALOMBANG, BAPANTANG MATI SABALUN AJA. Ujar beliau. “ Pria energik dan berkumis ini mempunyai komitmen bagai mana cara membuat ma-syarakat minang lebih maju, dengan membaca peluang, kretifitas, ulet, dan dikenal diberbagai lapisan masyarakat tangsel, beliau juga perantau sejati yang telah banyak pengalaman hidupnya, pernah menjadi guru di SMK muham-madiyah dan PNS di kantor bupati cane (aceh tenggara). Yono juga menyebutkan, di Tangsel, perantau Minang sebagian besar bekerja di sektor in formal, pedagang kaki lima, yang butuh perhatian dari pemerintah kota Tangerang Selatan, beliau juga mengajukan permohonan kepada walikota tangerang selatan Airin rachmy Diany bahwa saat ini pedagang kaki lima seakan-akan tidak diberi tempat, bahkan mereka berdagang di lorong-lorong yang sepi pengunjung. Yono berharap kepada walikota tangsel agar mereka dapat diperhatikan, sebab menurut Yono, mereka ini juga ikut berkontribusi pada perekonomian Kota Tangerang selatan, dan Airin pun berharap agar Ikatan Keluarga Minang Tangsel turut berpartisipasi. membantu dan mendukung kebijakan penataan dan kebersihan kota tangsel dengan mendata anggotanya yang berprofesi sebagai PKL, mengingat banyaknya masyarakat Minang yang berprofesi sebagai pedagang di Tangerang Selatan. Disisi lain masalah kesenian, beliau pun berkomitmen akan melestarikan keenian dan kebudayaan minang ini dibuktikan ketika ada acara-acara yang bernuansa minang yono selalu menampilkan kesenian-kesenian minang sebab dengan kesenian ini akan mempermudah memper-temukan masyarakat minang ditangsel yang berjumlah lebih dari 120 ribu orang untuk mendukung kelancaran kegiatan kesenian minang ini beliau telah membeli beberapa alat kesenian minang antara lain: tambua, telempong, gandang, keyboard dan kesenian ini sebagai jembatan untuk kito basamo SAIYO SAKATO BAREK SAMO DIPIKUA, RINGAN SAMO DIJINJIANG. (Juanda)
Read More.. Share

Selasa, 16 Juni 2015

Rendahnya Kualitas Pendidikan Di Indonesia

Tangerang Selatan (MTI) Indonesia semakin hari kualitasnya makin rendah. Berdasarkan Survey United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), terhadap kualitas pendidikan di Negara-negara berkem-bang di Asia Pacific, Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas para guru, kulitasnya berada pada level 14 dari 14 negara berkembang. Salah satu faktor rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah karena lemahnya para guru dalam menggali potensi anak. Para pendidik seringkali memaksakan kehendaknya tanpa pernah memperhatikan kebutuhan, minat dan bakat yang dimiliki siswanya. Kelemahan para pendidik kita, mereka tidak pernah menggali masalah dan potensi para siswa. Pendidikan seharusnya memperhatikan kebutuhan anak bukan malah memaksakan sesuatu yang membuat anak kurang nyaman dalam menuntut ilmu. Proses pendidikan yang baik adalah dengan memberikan kesempatan pada anak untuk kreatif. Itu harus dilakukan sebab pada dasarnya gaya berfikir anak tidak bisa diarahkan. Selain kurang kreatifnya para pendidik dalam membimbing siswa, kurikulum yang sentralistik membuat potret pendidikan semakin buram. Kurikulum hanya didasarkan pada pengetahuan pemerintah tanpa memperhatikan kebutuhan masyarakat. Lebih parah lagi, pendidikan tidak mampu menghasilkan lulusan yang kreatif. Ini salahnya, kurikulum dibuat di Jakarta dan tidak memperhatikan kondisi di masyarakat bawah. Jadi, para lulusan hanya pintar cari kerja dan tidak pernah bisa menciptakan lapangan kerja sendiri, padahal lapangan pekerjaan yang tersedia terbatas. Kualitas pendidikan Indonesia sangat mem-prihatinkan. Berdasarkan analisa dari badan pendidikan dunia (UNESCO), kualitas para guru Indonesia menem-pati peringkat terakhir dari 14 negara berkembang di Asia Pacifik. Posisi tersebut menempatkan negeri agraris ini dibawah Vietnam yang negaranya baru merdeka beberapa tahun lalu. Sedang-kan untuk kemampuan membaca, Indonesia berada pada peringkat 39 dari 42 negara berkembang di dunia. Lemahnya input quality, kualitas guru kita ada diperingkat 14 dari 14 negara berkembang. Ini juga kesalahan negara yang tidak serius untuk meningkatkan kualitas pendidikan.(Juanda)
Read More.. Share