Tangerang Selatan (MTS)
Dimana dunia pendidikan pada dasarnya adalah sebagai salah satu faktor yang terpenting untuk mencerdaskan anak bangsa peran serta penyelenggara dunia didik serta sistim pembelajaran yang berkualitas dan bebas dari tiur bisnis dan bebas dari pungli dan kepentingan-kepentingan pribadi dari oknum-oknum pejabat dinas pendidikan tangerang selatan menanggapi permasalahan yang terjadi ini dikarenakan carut marutnya sistim dunia pendidikan yang khususnya ditangerang selatan kalau kita membahas soal pendidikan dan kependidikan kitapun harus bertanya pada diri kita sendiri sebagai wartawan, bukan kah kita mempunyai tanggung jawab bersama dengan pendidikan dan kependidikan bisakah kita bersama-sama sebagai wartawan dan dinas penddikan tangsel bergandengan tangan membenahi carut marutnya dunia pendidikan ini. kemungkinan akan sulit tercipta rasa kemitraan, dalam sebuah hubungan yang dilakoni oleh kedua lembaga yang memiliki perbedaan namun, tidak bagi wartawan dan dinas pendidikan tangerang selatan. kedua lembaga ini memiliki banyak perbedaan, tetapi hubungan keduanya terus berlangsung “bermitra”. Bahkan ‘kemitraan’ dinas pendidikan dan wartawan sudah berlangsung lama. Hal itu bisa dijajaki dengan pemahaman pada istiah lapan enam (86) yang merupakan sandi dengan arti ‘paham’ atau ‘mengerti’.
Tetapi, kerap juga diartikan, bahkan menjadi populer istilah 86 menjadi pengganti suap atau sogok yang dihaluskan dengan sebutan ‘ungkapan terima kasih’. Banyak sekali jenis tindakan dinas pendidikan yang lantas berubah ‘terima kasih’. Misalnya, meminta wartawan untuk tidak memberitakan penemuan pelanggaran yang ada dilapangan.
Siwartawan lantas diberi bingkisan ‘ungkapan terima kasih’ berupa amplop, sebagai awak media tak kaget dengan hubungan kedua lembaga yang berbeda tapi tetap ‘bermitra’, jalinan hubungan ‘bermitra’ antara oknum watrawan dan oknum dinas pendidikan tangseel bisa beraneka ragam. bahkan bisa hingga menyebabkan perbedaan pendapat, hingga menimbulkan kecurigaan diantara sesama wartawan. jika ada seseorang wartawan sedang mencecar sang pejabat dinas pendidikan dengan pertanyaan-pertanyaan tajam hingga membuat pejabat itu sulit menjawabnya. Terkadang ada saja oknum wartawan lainnya yang langsung nyeletuk agar pertanyaannya tidak mempersulit pejabat dinas pendidikan tersebut.
Biasanya ini merupakan bentuk pembelaan sang oknum wartawan terhadap ‘atasannya’ dilapangan, karena kerap memperoleh lapan enam.
Selayaknya dua lembaga ini bergandengan tangan untuk membenahi carut marutnya dunia pendidikan ditangsel apapun bentuk penemuan dan pelanggaran yang dilaporkan wartawan apa lagi menyangkut anggaran dinas pendidikan harus menindak lanjuti sampai pada penindakan dengan catatan penemuan tersebut harus benar, akurat disertai dengan bukti-bukti. Disini lah kedua lembaga ini bisa bekerja sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. (Rohana)
Tetapi, kerap juga diartikan, bahkan menjadi populer istilah 86 menjadi pengganti suap atau sogok yang dihaluskan dengan sebutan ‘ungkapan terima kasih’. Banyak sekali jenis tindakan dinas pendidikan yang lantas berubah ‘terima kasih’. Misalnya, meminta wartawan untuk tidak memberitakan penemuan pelanggaran yang ada dilapangan.
Siwartawan lantas diberi bingkisan ‘ungkapan terima kasih’ berupa amplop, sebagai awak media tak kaget dengan hubungan kedua lembaga yang berbeda tapi tetap ‘bermitra’, jalinan hubungan ‘bermitra’ antara oknum watrawan dan oknum dinas pendidikan tangseel bisa beraneka ragam. bahkan bisa hingga menyebabkan perbedaan pendapat, hingga menimbulkan kecurigaan diantara sesama wartawan. jika ada seseorang wartawan sedang mencecar sang pejabat dinas pendidikan dengan pertanyaan-pertanyaan tajam hingga membuat pejabat itu sulit menjawabnya. Terkadang ada saja oknum wartawan lainnya yang langsung nyeletuk agar pertanyaannya tidak mempersulit pejabat dinas pendidikan tersebut.
Biasanya ini merupakan bentuk pembelaan sang oknum wartawan terhadap ‘atasannya’ dilapangan, karena kerap memperoleh lapan enam.
Selayaknya dua lembaga ini bergandengan tangan untuk membenahi carut marutnya dunia pendidikan ditangsel apapun bentuk penemuan dan pelanggaran yang dilaporkan wartawan apa lagi menyangkut anggaran dinas pendidikan harus menindak lanjuti sampai pada penindakan dengan catatan penemuan tersebut harus benar, akurat disertai dengan bukti-bukti. Disini lah kedua lembaga ini bisa bekerja sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. (Rohana)
Share
Tidak ada komentar:
Posting Komentar