Ads 468x60px

Kamis, 24 Oktober 2013

HATI-HATI ADA OKNUM MAFIA DAN PREMAN YANG BERKEDOK WARTAWAN BERGENTAYANGAN DITANGERANG SELATAN

Tangerang Selatan (MTS)
Salah satu terwujudnya kemerdekaan mengeluarkan pendapat dengan lisan dan tulisan sebagaimana tercakup dalam pasal 28 undang-undang dasar 1945 maka kemerdekaan Pers wajib dihormati serta dihargai oleh semua pihak.
Negara Republik Indonesia adalah Negara yang berdasarkan tatanan-tatanan hukum sebagaimana terurai dalam penjelasan undang-undang dasar 1945, maka untuk itu seluruh wartawan wajib menjunjung tinggi konstitusi serta menegakkan kemerdekaan Pers yang bertanggung jawab mematuhi norma-norma profesi kewartawanan, meningkatkan harkat, martabat dan derajat manusia, mencerdaskan kehidupan bangsa serta memperjuangkan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, keadilan sosial dan perdamaian abadi yang dilandasi pancasila.

Jika akhir-akhir ini ada dua orang oknum wartawan yang masih bersaudara (MM dan AF saudara ipar) mengaku-ngaku sebagai wartawan dilaporkan sering mengancam, memarah-marahi dan mencaci maki wartawan ditangerang selatan, tidak cukup disitu mafia berkedok wartawan tersebut melarang semua wartawan berkeliaran disekolah-sekolah, SKPD-SKPD, dan kantor-kantor pemerintahan untuk mencari berita di tangsel, oknum  mafia berkedok wartawan ini sering memarah-marahi kepala sekolah ditangerang selatan dan meminta uang sebesar Rp.300.000,- persekolah setangsel dengan alasan membayar tulisan serta mengejar-ngejar kepala sekolah sampai kerumah sambil menyodorkan kwitansi maka tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan karena sudah menjurus kepada premanisme dan mafia salah seorang wartawan melaporkan kepada Forum Komunikasi Jurnalis (FKJ) bahwa dia diancam, dimaki-maki oleh oknum mafia yang berkedok wartawan (MM dan AF yang masih bersaudara) serta menghalang-halangi wartawan untuk meminta konfirmasi, oknum mafia dan preman ini juga memanggil temannya RN dia  juga sekretaris pokja yang dipimpin MM tersebut RN ini dipecat dari Koran Media Kota karena menggadaikan KTA Media Kota dipanti pijit.
Ketua FKJ Zaenal Arifien dari Koran Sinar Pagi setelah mengetahui masalah ini mengatakan saya tau betul kedua oknum tersebut kerjaannya selama ini memang merusak citra wartawan dan bertindak seperti mafia dan preman dalam melancarkan aksinya dan Agus G dari Koran Patroli yang mendengar langsung dan tau peristiwa ini mengatakan kita seorang wartawan tidak boleh takut menghadapi kelompok-kelompok mafia dan preman berkedok wartawan (MM dan AF yang masih bersaudara ipar) ini benar-benar menghancurkan profesi wartawan kita harus segera menghentikan perbuatan oknum ini. Dan Asep Kiki Permana dari Koran Target Buser mengatakan saya pernah dihalang-halangi dalam tugas mencari berita disekolah-sekolah maupun di SKPD-SKPD saya harus berkordinasi dulu dengan oknum mafia dan preman ini (MM dan AF yang masih bersaudara ipar) hal yang sama juga dialami oleh Udin Chandra dari Koran Progresif, Valentin Pimpred Koran Investigasi Birokrasi, Heri gondrong dari Koran TWH dan wartawan-wartawan yang lain juga mengalami nasip yang sama, setelah hal ini diberitahukan kepada Andi Bondan ketua PERWATAS (Persatuan Wartawan Tangerang Selatan), Maharaja dari PWI Tangsel, mengatakan mereka siap membantu dalam mengungkap kasus ini, ketua POKJA Wartawan mingguan Tangsel yang diakui setiap wartawan adalah saudara EKO dan tidak ada POKJA-POKJA lain. Menurut rohana yang mendapat laporan dari penerbit bahwa oknum mafia dan preman (MM dan saudara iparnya AF) sering memeras penerbit untuk meminta jatah sebagai Pengawal penjualan buku Tidak ada dalam pelajaran ilmu jurnalistik tugas wartawan itu membekingin, menghalang-halangin, memaki, menggebrak-gebrak meja, mempressure, menjustis, meminta-minta dengan paksa setiap tulisan dalam pemberitaan dan menghalang-halangin wartawan lainnya dalam mencari atau mengejar berita wartawan itu harus beretika dengan penuh rasa tanggung jawab dan arif bijaksana, tidak menyiarkan berita tulisan yang menyesatkan, memutar balikkan fakta, bersifat fitnah, sadis, dan sensasi yang berlebihan, bukan mengancam-ngancam wartawan yang mempunyai bukti akurat suatu kasus dan menghalang-halanginya dalam mendapatkan konfirmasi dengan penerbit tersebut ujar Yantriman selaku sekretaris Forum komunikasi Jurnalis Tangerang Selatan (FKJ Tangsel) beliau menambahkan mari sama-sama kita bongkar semua kasus ini. Serta kita hentikan sepak terjang mafia dan preman yang berkedok wartawan dengan melaporkannya kepada pihak yang berwajib.
Read More.. Share

Minggu, 13 Oktober 2013

PERS DAN DINAS PENDIDIKAN SAMA-SAMA MEMPUNYAI TANGGUNG JAWAB

Tangerang Selatan (MTS)
Dimana dunia pendidikan pada dasarnya adalah sebagai salah satu faktor yang terpenting untuk mencerdaskan anak bangsa peran serta penyelenggara dunia didik serta sistim pembelajaran yang berkualitas dan bebas dari tiur bisnis dan bebas dari pungli dan kepentingan-kepentingan pribadi dari oknum-oknum  pejabat dinas pendidikan tangerang selatan menanggapi permasalahan yang terjadi ini dikarenakan carut marutnya sistim dunia pendidikan yang khususnya ditangerang selatan kalau  kita membahas soal   pendidikan dan kependidikan kitapun harus bertanya pada diri kita sendiri sebagai wartawan, bukan kah kita mempunyai tanggung jawab bersama dengan pendidikan dan kependidikan bisakah kita bersama-sama sebagai wartawan dan dinas penddikan tangsel bergandengan tangan membenahi carut marutnya dunia pendidikan ini. kemungkinan akan sulit tercipta rasa kemitraan, dalam sebuah hubungan yang dilakoni oleh kedua lembaga yang memiliki perbedaan namun,  tidak bagi wartawan dan dinas pendidikan tangerang selatan. kedua lembaga ini memiliki banyak perbedaan, tetapi hubungan keduanya terus berlangsung “bermitra”. Bahkan ‘kemitraan’ dinas pendidikan dan wartawan sudah berlangsung lama. Hal itu bisa dijajaki dengan pemahaman pada istiah lapan enam (86) yang merupakan sandi dengan arti ‘paham’ atau ‘mengerti’.
   Tetapi, kerap juga diartikan, bahkan menjadi populer istilah 86 menjadi pengganti suap atau sogok yang dihaluskan dengan sebutan ‘ungkapan terima kasih’. Banyak sekali jenis tindakan dinas pendidikan yang lantas berubah ‘terima kasih’. Misalnya, meminta wartawan untuk tidak memberitakan penemuan pelanggaran yang ada dilapangan.
   Siwartawan lantas diberi bingkisan ‘ungkapan terima kasih’ berupa amplop, sebagai awak media tak kaget dengan hubungan kedua lembaga yang  berbeda tapi tetap ‘bermitra’, jalinan hubungan ‘bermitra’ antara oknum watrawan dan oknum dinas pendidikan tangseel bisa beraneka ragam. bahkan bisa hingga  menyebabkan perbedaan pendapat, hingga menimbulkan kecurigaan diantara sesama wartawan. jika ada seseorang wartawan sedang mencecar sang pejabat dinas pendidikan dengan pertanyaan-pertanyaan tajam hingga membuat pejabat itu sulit menjawabnya. Terkadang ada saja oknum wartawan lainnya yang langsung nyeletuk agar pertanyaannya tidak mempersulit pejabat dinas pendidikan tersebut.
   Biasanya ini merupakan bentuk pembelaan sang oknum wartawan terhadap ‘atasannya’ dilapangan, karena kerap memperoleh lapan enam.
   Selayaknya dua lembaga ini bergandengan tangan untuk membenahi carut marutnya dunia pendidikan ditangsel apapun bentuk penemuan dan pelanggaran yang dilaporkan wartawan apa lagi menyangkut anggaran dinas pendidikan harus menindak lanjuti sampai pada penindakan dengan catatan penemuan tersebut harus benar, akurat disertai dengan bukti-bukti. Disini lah kedua lembaga ini bisa bekerja sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. (Rohana)
Read More.. Share

KPK HARUS PERIKSA ANGGARAN BOSDA TAHUN 2012 DIINDIKASIKAN SARAT DENGAN KKN

Tangerang Selatan (MTS)
Dunia pendidikan khususnya untuk ruang lingkup kota tangerang selatan selama ini menjadi sorotan tajam dari berbagai sudut pandang baik dari masyarakat media maupun LSM.pemerintah Negara Republik Indonesia  memberi perhatian khusus begitupun pemerintah daerah dengan digolontorkannya bantuan melalaui program Bantuan Operasianal Sekolah (BOS) dan Bantuan  (BOSDA) untuk meningkatkan mutu  serta kualitas pendidikan dengan pelayanan yang maksimal kepada semua siswa dan ini menjadi tanggung jawab bersama.dalam konstitusi anggaran untuk pendidikan adalah 20% dan pemda tangsel telah merealisasikannya namun tidak selayaknya hal ini dimanfaatkan oleh para oknum dinas pendidikan tangsel dinaikkannya anggaran bantuan operasional daerah (BOSDA) tahun ajaran 2012, SD dari Rp.12500 /siswa menjadi Rp.30000 /siswa tidak ada manfaatnya bagi siswa dan orang tua murid padahal dana tersebut sangat dibutuhkan  anak didik dan sekolah demi kelancaran proses belajar mengajar pencairan dana bosda ini sangat sulit dan berbelit belit anggaran yang mereka buat dan ajukan dikembalikan dengan alasan tidak lengkap dan salah  berkas  itupun diperbaiki sesuai dengan petunjuk mereka dan diajukan lagi tapi salah lagi sampai berkali kali hingga berlarut larut beberapa kepala sekolah menginginkan penyaluran bosda seperti dulu yaitu hibah  bukan seperti sekarang akhirnya semua dikerjakan dinas pendidikan tangsel kegunaannya mayoritas untuk belanja modal, dalam pengiriman barang dengan  anggaran bosda tersebut seperti AC, LAPTOP, SOFA ( KURSI TAMU ), INPOKUS, KAMERA, LEMARI, BUKU PAKET, BUKU LKS, MOBELER, PRINTER, TV,  Dan lain-lain. Dari bukti bukti hasil investigasi dan konfirmasi juga dari nara sumber yang tidak mau disebutkan namanya belanja modal dari anggaran BOSDA ini di indikasikan sarat dengan KKN yang lebih memprihatinkan lagi sekolah yang sudah membayar pajak tapi barang tak kunjung datang, ini yang sangat merugikan siswa serta orang tua siswa buku paket bahasa Indonesia dan matematika yang seharusnya turun awal tahun ajaran baru tahun 2012 tapi turun akhir februari 2013 disaat siswa sudah mulai UAS ujian akhir sekolah. KPK harus periksa anggaran BOSDA ini. (Rohana)
Read More.. Share

Sabtu, 12 Oktober 2013

ANGGARAN BUKU LKS BOSDA DI SDN TANGSEL TAHUN AJARAN 2013 DI INDIKASIKAN SARAT DENGAN KKN


Tangerang Selatan (MTS)
Pemkot tangsel terus mengupayakan pendidikan gratis tujuannya agar semua warga dari berbagai kalangan ekonomi bisa menikmati pendidikan prioritas pendidikan ini dibuktikan dengan mengolalikasikan anggaran yang besar jika pendidikan tidak diprioritaskan maka imbasnya kepada masyarakat akan banyak anak yang putus sekolah dikota ini porsi anggaran sebesar 20% dari APBN dan APBD salah satunya contoh indikator dari keperpihakkan Pemkot tangsel terhadap dunia pendidikan dan ini harus benar-benar dilaksanakan dengan amanah pendidikan hal pokok bagi warga negara indonesia, Pemkot tangsel terus berupaya menggratiskan biaya pendidikan dinas pendidikan tangsel melarang penerbit dan distributor menjual buku LKS yang sudah dianggarkan oleh BOSDA di208 sekolah dasar negeri yang ada ditangsel dengan adanya LKS BOSDA 2013 yang diterbitkan oleh CV Wara Wali memakai TIM KKG Tangsel namun sangat disayangkan TIM KKG Tangsel tersebut hanya Fiktip belaka karena setelah dikonfirmasi keberbagai pihak nama-nama yang tertulis sebagai TIM KKG mereka mengatakan tidak tahu menahu kalau nama mereka ada didalam TIM KKG tersebut jangankan untuk membuat soal yang ada diLKS BOSDA tersebut mengoreksi juga mereka tidak pernah dan mereka tidak bertanggung jawab terhadap buku LKS yang sifatnya pembohongan  publik, ini dikarenakan dari pihak CV.Wara Wali tidak pernah memberi tahu kalau nama-nama mereka dicantumkan sebagai  TIM KKG pada buku LKS BOSDA Tahun ajaran 2013 seharusnya dalam pembuatan buku LKS ini sesuai dengan KTSP pihak sekolah memiliki wewenang penuh sebagai mitra tidak diajak kordinasi dalam pengadaannya dan yang lebih anehnya lagi anggaran yang begitu besar Miliaran Rupiah untuk pembuatan Lembar Kerja Siswa ini tidak melalui lelang ataupun tender oleh dinas pendidikan ketika hal ini ditanyakan kepada pihak terkait jawab mereka ini penunjukan langsung (PL)  persekolah setelah ditelusuri ternyata penunjukan langsung ini untuk 208 SDN setangsel aturan mana yang dipakai dinas pendidikan tangsel penunjukan langsung 208 SDN untuk satu penerbit saja begitu juga dengan tematik untuk satu penerbit yang sama kong kalingkong ini harus diusut oleh KPK dikarenakan anggaran BOSDA 2013 diindikasikan sarat dengan KKN seandainya dinas pendidikan tangsel menyetujui pencairan buku LKS bosda 2013 ini berarti ikut terlibat dengan pembohongan publik. (Rohana)
Read More.. Share

PULUHAN RIBU ORANG TUA WALI MURID TERTIPU


Tangerang Selatan (MTS)
Membahas soal pendidikan dan kependidikan memang tak ada habis-habisnya naiknya anggaran pendidikan 20% sesuai dengan Undang-Undang 45 hanya menciptakaan peluang dan pemanfaatan kong kalingkong  oknum pejabatnya untuk melakukan korupsi  pemerintah kota tangerang selatan sangat serius meningkatkan mutu pendidikan dan sekolah gratis untuk SD negri BOS  yang sebelumnya Rp. 48.000,- begitu pun dengan BOSDA  yang tadinya Rp 12.500,- naik menjadi Rp 30.000,- / siswa jadi untuk SD mendapatkan dana bos dan Bosda Rp 78.000,- / siswa per bulan dan setahunnya Rp 936.000,-  /Persiswa pertahun jumlah ini untuk standar pendidikan di tangsel sangat cukup kalau dikelola oleh sekolah yang bersangkutan sekolah gratis yang di canangkan ibu Walikota Tangerang Selatan bukanlah isapan jempol belaka dan mimpi tidur panjang kita, Ibu Walikota sudah menepati janjinya pendidikan bermutu dan sekolah gratis tapi apa yang terjadi dengan bosda anggaran 2012? Kepala seolah di Tangsel mengeluh karena pencairan dana bosda ini sangat sulit dan berbelit-belit anggaran yang mereka buat dan ajukan dikembalikan dengan alasan tidak lengkap dan salah berkas yang mereka ajukan itu pun diperbaiki sesuai dengan petunjuk mereka dan diajukan lagi tapi salah lagi sampai  berkali-kali sehingga berlarut-larut akhirnya semua dikerjakan dinas Pendidikan Tangerang Selatan ternyata kegunanya mayoritas untuk belanja modal termasuk untuk buku LKs dan Buku Paket, buku LKs yang dibiayai anggaran bosda ada 7 bidang mata pelajaran dan lks bosda itu harus dibagikan kesemua murid gratis dan hal ini jauh-jauh hari telah diberitahukan kesemuaa kepala sekolah bahwa  semester ganjil atau semester pertama tahun ajaran 2012 ada 7 bidang lks bosda yang harus dibagikan secara gratikepada semua siswa untuk meringankanbeban orang tua murid dan hal ini pun diberitahukan kepada semua penerbit pengiring buku lks bosda tetapi apa yang terjadi hampir semua penerbit nyolong start untuk menjual buku lks dengn mata pelajaran yang sama dari 7 bidang tersebut dan itu mereka lakukan disaat liburan sekolah kong kalingkong ini di kondisikan oleh kepla sekolah yang bersangkutan hal ini pernah ditanyakan ke sekolah yang bersangkutan jawaban mereka buku lks bosda terlambat datangnya ini adalah alasan kuno dan tidak masuk akal padahalkan semua sudah tahu 7 bidang buku lks bosda yang harus dibagikan kesemua murid secara gratis akhirnya buku tersebut hanya ditumpuk dan disimpan ada beberapa sekolah yang membagikan tapisemua percuma wali murid sudah membeli buku lks 7  bidang yang sama dari penerbit yang sama pula dan ketika ditanya dengan santainya mereka menjawab buku lks bosda tersebut untuk PR saja dan setiap sekolah yang ditanya bermacam-macam pula cara mereka berkelit dan hal yang sama ditanyakan juga keperbit pengiring buku lks bosdatersebut beberapa penerbit mengatakan 7 bidang mata pelajaran lks tersebut 4 bidang yang sama dari penerbit yang sama pula dan ketika ditanya dengan santainya mereka menjawab buku lks  bosda tersebut untuk PR saja dan setiap sekolah yang  ditanya bermacam-macam pula cara mereka berkelit dan hal yang sama ditanyakan juga keperbit pengiring buku lks bosdatersebut beberapa penerbit mengatakan 7 bidang mata pelajaran lks tersebut 4 bidang dikuasai atau milik Dz kami hanya membagikan saja perwilayah UPT kami dapat 3 bidang jadi kalau kami kirim 7 bidang lks bosda tersebut yang 4 bidang itu yang ada tulisan situ gintungnya milik Dz dan untuk, pembayaran yang kami punya 3 bidang atau semua buku lks anggaran bosda 2012pencairannya malalui Dz karena dari dinas tangsel menunjuk Dz sebagai pelaksana penerbitan 7 bidang buku LKS bosda tahun anggaran 2012 juga Dz lah yang membagi-bagikan ke kami dan ketika penerbit ditanya 3 bidang buku lks bosda yang mereka kirim itu mana bukunya mereka hanya menjawab sudah dikirim tapi itu tidak bisa dilihat dengan kejadian ini penerbit harus bertanggtung jawab begitu pun semua pihak yang terkait dengan buku lks bosda tahun anggaran 2012 untuk mengembalikan uang tersebut kepada yang berhak wali murid sebab mereka telah  terlanjur membeli buku lks regular kepada penerbit yang sama dan ini dikondisikan oleh kepala sekolah yang lebih megherankan lagi penunjukan langsung pengadaan buku lks bosda kepada 1 penerbit yang besar anggarannya diatas 4 Milliar ada apa ini.? ( Rohana )

Read More.. Share

REKOR MURI CUCI TANGAN DITANGERANG SELATAN


Tangerang Selatan (MTS)
Eka Hospital menyelenggarakan cuci tangan pakai sabun (CTPS) bekerjasama dengan PT Unilever Indonesia Tbk. melalui Lifebuoy bersama 15.000 siswa SD dari 300 SD yang berhasil meraih rekor MURI. ternyata telah mengalahakan rekor Kota Bukit Tinggi, Sumatera Barat, dalam acara yang hampir serupa.Pasalnya, rekor sebelumnya di Kota Bukit tinggi bulan Juni lalu itu hanya diikuti 12.219 orang. Sementara acara Cuci tangan di Tangsel diikuti lebih dari lima belas ribu peserta. Lebih dari 15.000 siswa SD dengan meriahnya melakukan gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Kegiatan yang dilakukan pada Sabtu (28/9) di Lapangan BSD, Tangerang, digelar dalam rangka Hari Cuci Tangan Sedunia (Global Handwashing Day) yang jatuh pada 15 Oktober mendatang. Lifebuoy bersama Eka Hospital bekerja sama dalam kegiatan akbar ini. Pelajar sekolah dasar mencuci tangan mereka pada pemecahan rekor MURI cuci tangan bersama di Lapangan Sunburst BSD, Serpong, Tangsel, Banten, Sabtu (28/9). Cuci tangan yang diikuti lima belas ribu murid sekolah dasar itu digagas Pemprov Banten bersama Pemkot Tangsel, Sinar Mas Group dan PT. Unilever sebagai bentuk edukasi kesehatan kepada masyarakat yang dimulai dari tangan.Kuman memang ada dimana-mana termasuk di tangan kita. Bahkan ada jutaan kuman yang bersarang di tangan kita, dan bukan hanya di bagian telapak, lho. jangan remehkan mencuci tangan jika kegiatan itu tidak  dilakukan secara baik dan benar, maka berbagai macam penyakit yang disebabkan kuman, antara lain sakit tenggorokan, panas, demam, sakit perut, muntah-muntah , batuk dan pilek akan menghatui hidup kita sehari-hari.
Menurut dr. Wani Devita Gunardi, SpMK dan Andri Eriek Steven CTPS merupakan langkah sederhana dengan dampak luar biasa bagi kesehatan. Hasil riset telah membuktikan, CTPS dapat mencegah tingkat diare hingga 50% dan Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) hingga  45%. Bahkan ada penelitian terbaru dalam Journal of Environmental Research and Public Health. Dalam jurnal tersebut disebutkan bahwa saat seorang mencuci tangannya dengan sabun dan air akan menghilangkan 92% organisme (penyebab penyakit infeksi) di tangan. “Untuk itu, CTPS harus dilakukan secara tepat sesuai dengan 12 langkah yang direkomendasikan WHO. CTPS perlu disosialisasikan terus-menerus dan dijadikan kebiasaan setiap lapisan masyarakat dimulai dari anak -anak,” begitu kata dr. Wani, ahli mikrobiologi dari Eka Hospital Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie juga kepala dinas pendidikan tangsel Mathoda dan kasi SD H. Yahya beserta jajarannya yang hadir di kegiatan itu memberikan respon positif atas kampanye cuci tangan pakai sabun tersebut. Menurutnya, hal itu dapat mengedukasi siswa Sekolah Dasar dalam kebersihan. Cuci tangan pakai sabun sejak dini sebagai salah satu bagian dari Prilaku Hidup Bersih Sehat. (Rohana)

Read More.. Share